Franchise Legendaris Kembali
Square Enix resmi memperkenalkan Dragon Quest XII: The Flames of Fate, seri terbaru dari JRPG klasik yang sudah melegenda sejak era 1980-an. Sebagai salah satu waralaba terpanjang dan paling berpengaruh di Jepang, kehadiran Dragon Quest XII langsung disambut antusias oleh komunitas gamer global.
Nuansa Lebih Gelap
Berbeda dari seri-seri sebelumnya yang penuh warna ceria, Dragon Quest XII menghadirkan tema lebih dewasa dan gelap. Trailer perdananya memperlihatkan dunia yang dilanda konflik, dengan narasi yang lebih serius tentang pilihan moral dan nasib umat manusia. Square Enix menyebut ini sebagai evolusi besar dalam arah cerita Dragon Quest.
Gameplay Modern dengan Sentuhan Klasik
Beberapa hal baru yang diumumkan untuk Dragon Quest XII:
- Sistem pertarungan turn-based yang diperbarui, menghadirkan lebih banyak opsi strategi tanpa meninggalkan akar klasiknya.
- Eksplorasi dunia terbuka lebih luas, dengan detail grafis menggunakan Unreal Engine 5.
- Kebebasan pemain untuk menentukan jalan cerita, termasuk pilihan moral yang bisa mengubah akhir permainan.
- Desain karakter baru hasil kolaborasi dengan Akira Toriyama sebelum wafat, menjadikannya penghormatan istimewa bagi sang legenda.
Harapan Komunitas JRPG
Komunitas JRPG menyambut Dragon Quest XII sebagai harapan baru setelah genre ini sempat kalah populer dibandingkan game aksi modern. Banyak penggemar menyebut game ini bisa menjadi penyeimbang antara nostalgia RPG klasik dan inovasi modern.
Di Jepang sendiri, Dragon Quest selalu dianggap bagian penting dari budaya pop. Bahkan, perilisan tiap serinya kerap menjadi fenomena nasional, dan diprediksi Dragon Quest XII akan mengulang tradisi tersebut.
Penutup
Dengan nuansa gelap, gameplay modern, dan cerita penuh pilihan moral, Dragon Quest XII: The Flames of Fate dipandang sebagai harapan baru untuk kebangkitan JRPG di kancah global. Square Enix kembali membuktikan bahwa waralaba klasik masih bisa relevan di era game modern.